5 Ketakutan yang Dihadapi Para Pedagang Kripto dan Cara Mengatasinya

Perdagangan aset kripto akrab dengan ketidakpastian dan berbagai kejutan. Dari volatilitas ekstrem hingga ancaman keamanan, pedagang aset kripto menghadapi serangkaian tantangan unik yang mengombang-ambingkan emosi. Berikut 5 hal yang membuat para pedagang aset kripto khawatir dan cara mengatasinya.

1. Kehilangan Kunci Pribadi: Kesalahan Besar

Dalam dunia kripto, kunci pribadi adalah segalanya. Kunci pribadi membawa Anda memasuki dompet digital, kehilangannya berarti tidak dapat lagi mengakses aset Anda selamanya.

Contoh peristiwa:

Pada tahun 2013, warga Inggris bernama James Howells secara tidak sengaja membuang perangkat keras yang merupakan kunci pribadi dompet Bitcoinnya yang berisi sekitar 7500 Bitcoin. Meski telah dilakukan upaya penggalian tempat pembuangan dan segala upaya pencarian, usahanya masih belum memberikan hasil hingga saat ini.

Cara mengatasi:

Simpan kunci pribadi atau seed phrase secara luring di tempat yang aman seperti brankas serta disarankan untuk menyalinnya.

2. Ancaman Keamanan: Peretasan Bursa

Jika Anda mempercayakan kunci pribadi aset Anda pada kustodian pihak ketiga seperti bursa kripto, ingatlah bahwa ada potensi resiko dalam hal keamanan. Bahkan bursa besar yang sudah terkenal pun tak luput dari ancaman ini, dan serangan keamanan dapat mengakibatkan kehilangan jutaan aset.

Contoh peristiwa:

Pada tahun 2014, busa Mt. Gox menyatakan kebangkrutannya setelah mengalami serangan peretasan yang mengakibatkan hilangnya 850,000 Bitcoin.

Cara mengatasi:

Pilihlah bursa yang sudah memiliki reputasi, gunakan autentikasi dua-faktor (2FA) dan gunakan whitelist penarikan untuk meminimalisasi kerugian.

3. Likuidasi Posisi: Bahaya Perdagangan Dengan Daya Ungkit

Likuidasi adalah keadaan dalam perdagangan dengan daya ungkit dimana sebuah posisi dipaksa untuk ditutup oleh bursa karena kurangnya dana untuk menanggung kerugian. Ini terjadi ketika pergerakan pasar secara tajam bergerak tidak sesuai dengan posisi perdagangan yang sedang aktif. Likuidasi adalah hal yang sangat menyakitkan karena berakibat pada kerugian modal investasi dan hilangnya kepercayaan diri pada momen perdagangan selanjutnya.

Contoh peristiwa:

Selama kejatuhan pasar kripto di 2020, harga Bitcoin merosot sebesar 50% dalam 2 hari, ini mengakibatkan likuidasi besar-besaran bagi banyak pedagang.

Cara mengatasi:

Gunakan daya ungkit secara bijak, gunakan order stop-loss dan rencanakan selalu rencana B.

4. Takut Ketinggalan (FOMO): Jebakan Psikologis Perdagangan Kripto

Bayangkan perasaan dimana saat semua orang bersorak-sorai atas keuntungan besar yang mereka dapatkan, sementara Anda diam hanya menonton. Inilah yang disebut Fear of Missing Out (FOMO) atau perasaan takut ketinggalan, sebuah fenomena psikologis dimana pedagang menentukan keputusannya tanpa rencana matang dan hanya karena takut ketinggalan potensi pasar. FOMO sangat memengaruhi logika pedagang dan dapat membuat pedagang begitu emosional.

Contoh peristiwa:

Selama kenaikan Bitcoin di tahun 2017, harga Bitcoin menanjak dari sekitar $ 1.000 ke sekitar $20.000. Banyak investor yang mengalami FOMO mengalami kerugian pada merosotnya Bitcoin di awal 2018.

Cara mengatasi:

Lakukanah riset mendalam, batasi paparan Anda dari keramaian dan selalu patuhi rencana perdagangan Anda disetiap pengambilan keputusan.

5. Hilangnya Patokan Koin Stabil: Keruntuhan Fondasi

Apabila suatu koin stabil populer kehilangan patokannya, kekacauan besar pasti akan terjadi. Pedagang dapat sangat panik dan segera dengan cepat menjual kepemilikannya, ini akan membuat guncangan besar volatilitas.

Real-life example:

Mei 2022, koin stabil yang cukup populer, TerraUSD (UST) menghadapi aksi jual besar-besaran. Ini memengaruhi pula harga Bitcoin dan Ethereum yang mengakibatkan hilangnya jutaan Dolar di pasar.

Cara mengatasi:

Stay informed about the stability of stablecoins you use and diversify your portfolio to spread risk.

Kesimpulan

Dalam dunia perdagangan aset kripto, kita perlu menyadari adanya resiko. Namun jangan sampai ketakutan berlebihan mengakibatkan kita juga kehilangan potensi menguntungkan. Poin pentingnya adalah selalu memperhitungkan resiko dan tetap terinformasi serta menyadari bahwa ketidakpastian selalu membayangi.