Pasar Kripto Selama 2022 dan Prediksi Tahun 2023

Tahun 2022 bukanlah tahun yang mudah bagi industri aset kripto, pedagang besar yang ambruk serta sebagian besar mata uang mengalami depresiasi yang berat. Tapi apakah ini waktunya untuk meninggalkan pada kripto? Mungkin belum. Mari kita lihat lebih dekat apa yang terjadi pada tahun 2022 dan mencoba menganalisis seperti apa masa depan industri ini.  

Ulasan pasar kripto selama tahun 2022

Selama tahun 2022, pasar kripto mengalami kejatuhan nilai hingga lebih dari 60% dari puncaknya pada November 2021. Industri ini, yang dulu bernilai sekitar $3 triliun, kini hanya memiliki total kapitalisasi pasar sekitar $900 miliar. Harga Bitcoin jatuh dari sekitar $69.000 hingga serendah $16.000. Tapi apakah ini alasan untuk pesimis pada masa depan aset kripto? Tentu saja tidak.

Penting untuk diingat bahwa aset kripto tidak asing dengan siklus boom and bust. Misalnya, pada tahun 2018, setelah meroket sampai $20.000, Bitcoin turun 84% menjadi $3.000, dan hanya dua tahun kemudian, nilainya naik hingga sekitar $63.000. Pakar keuangan mengatakan bahwa di pasar yang bergejolak, koreksi adalah normal dan tidak perlu dianggap sebagai tanda kehancuran. 

Awal ‘Musim Dingin’ Kripto

Pada akhir 2021 dan awal 2022, ketika bank sentral di seluruh dunia mulai menaikkan suku bunga dan inflasi meningkat karena ketidakstabilan politik serta ekonomi, banyak investor mulai menarik uang dari investasi berisiko tinggi seperti aset kripto, yang kemudian menyebabkan penurunan tajam dalam kapitalisasi pasar aset kripto. Pada akhir kuartal pertama tahun 2022, nilai total pasar aset kripto telah turun sekitar sepertiga dari nilai tertinggi sepanjang masa sebesar $3 triliun, terlihat pada pertengahan November 2021.

Kejatuhan Terra dan Luna

Pada awal Mei 2022, krisis kripto berubah dari buruk menjadi lebih buruk ketika salah satu koin stabil algoritmik terkemuka, TerraUSD (dikenal dengan ticker UST,) kehilangan patoknya terhadap Dolar AS dan menghapus dukungannya pada rekannya yang tidak stabil; koin Luna (dikenal dengan ticker LUNA).

Beberapa menganggap runtuhnya UST dan LUNA pada skala besar mungkin dikarenakan peredaran UST di pasar yang berlebih, menyebabkan UST kehilangan patoknya. Yang lain berpikir bahwa koin stabil algoritmik lahir untuk gagal karena stabilitasnya sangat bergantung pada permintaan pasar yang konsisten.

Runtuhnya Luna/TerraUST menghapus sekitar setengah triliun USD dari pasar aset kripto, membuat investor di seluruh dunia tercengang dan panik.

Peningkatan jaringan Ethereum,

Terlepas dari semua kesulitan, industri kripto tidak lantas tidak memiliki perkembangan positif pada tahun 2022. Perubahan yang telah lama dinantikan menuju Ethereum 2.0 terjadi pada 15 September 2022, mengantar kita ke era baru keamanan yang lebih baik, skalabilitas, efektivitas biaya, dan keramahan lingkungan pada transaksi blockchain.

Kejatuhan FTX

Pada pertengahan November 2022, para pegiat kripto sekali lagi terguncang oleh adanya peristiwa tak terduga lainnya yang terjadi secara tiba-tiba — runtuhnya FTX; bursa aset kripto terpusat terbesar ketiga di dunia. FTX berubah dari perusahaan bernilai $32 miliar menjadi perusahaan bangkrut dalam hitungan hari.

FTX telah menggunakan dana kliennya pada taruhan perdagangan berisiko di perusahaan lain dalam grupnya, Alameda Research. Setelah Coindesk menerbitkan laporan yang menyoroti kemungkinan masalah likuiditas dan solvabilitas FTX, FTX menghadapi lonjakan penarikan dana nasabah yang tidak dapat diimbangi.

Setelah keruntuhan FTX, pasar kripto turun di bawah $1 triliun. Sam Bankman-Fried, pendiri FTX, saat ini, per pertengahan Desember 2022, berada dalam tahanan polisi Bahama menanti tuntutan pidana. Berikut ini rincian terperinci kami tentang apa yang terjadi pada FTX. 

Pandangan Kedepan

Terlepas dari kondisi bearish yang telah melanda industri pada tahun 2022, prospek kripto tetap positif karena teknologi yang mendasari dan potensi penggunaan yang terus tumbuh dan berkembang. Pada tahun 2023 kita mungkin dapat menantikan kemajuan industri kripto di bidang-bidang berikut.

Kejelasan Regulasi

Runtuhnya pasar kripto pada tahun 2022 telah mendorong anggota parlemen di seluruh dunia untuk mengambil sikap yang lebih kuat dalam regulasi aset kripto. Pada tahun 2023 kita dapat berharap untuk melihat lebih banyak negara menetapkan kerangka peraturan yang lebih jelas untuk industri ini.

DeFi

Keuangan terdesentralisasi (DeFi) diperkirakan akan terus tumbuh dalam hal popularitas dan kegunaannya. Setelah kegagalan entitas terpusat dalam industri aset kripto pada tahun 2022, Defi berpotensi menjadi semakin menarik bagi mereka yang mencari transparansi dan keamanan yang lebih baik dalam transaksi keuangan mereka.

Tidak seperti platform CeFi yang mengandalkan otoritas terpusat untuk mengawasi transaksi dan menegakkan aturan, platform DeFi dibangun dengan arsitektur yang sepenuhnya terdesentralisasi dan menggunakan smart contract (potongan kode yang berjalan dengan sendirinya yang tersimpan di blockchain) untuk mengelola operasi platform. Ini berarti bahwa pada platform DeFi kita tidak perlu memercayai otoritas pusat untuk dana kita, melainkan mengandalkan kode yang biasanya bersumber terbuka dan diaudit.

Adopsi penggunaan yang meluas

Aset kripto adalah teknologi revolusioner. Ini memungkinkan cara yang aman, tidak perlu adanya pihak yang dipercayakan, dan terdesentralisasi untuk melakukan transaksi keuangan serta sepenuhnya bebas dari kendali pihak ketiga. Tidak heran jika setiap tahun, aset kripto dan blockchain menjadi semakin lazim dalam hidup kita.

Banyak perusahaan besar, seperti Microsoft dan PayPal, telah mengintegrasikan aset kripto ke dalam operasi mereka. Seiring kemajuannya, teknologi blockchain berpotensi diterima secara lebih luas oleh institusi dan pemerintah besar. 

Kesimpulan

Pada tahun 2022, komunitas kripto menghadapi banyak tantangan yang menyebabkan kerugian signifikan di seluruh industri. Namun, hal ini tidak menghalangi momentum di balik teknologi revolusionernya, sehingga dapat dikatakan masa depan industri secara keseluruhan tetap cerah.