Selidiki Lebih Dalam Psikologi Perdagangan Kripto: Emosi dan Bias Kognitif

Gambar untuk Selidiki Lebih Dalam Psikologi Perdagangan Kripto: Emosi dan Bias Kognitif
Avatar author: TabTrader Team TabTrader Team
Lama membaca 5 Menit
Tanggal publikasi

Hampir semua pedagang pernah mengalami impulsifitas, dimana mereka akan mengambil keputusan berdasarkan emosi dan kemudian menyesalinya. Mengenali bagaimana emosi dan bias kognitif berdampak pada perdagangan kita dapat membuat kita lebih bijak dalam berinvestasi.

Artikel ini menggali seluk beluk psikologi perdagangan kripto dan mengupas bagaimana pengaturan emosi serta kesadaran kognitif dapat meningkatkan pembuatan keputusan dalam berdagang.

Apa Itu Psikologi Perdagangan?

Psikologi perdagangan merupakan studi mengenai faktor psikologis yang mempengaruhi perilaku pedagang dan pengambilan keputusan dalam pasar keuangan. Ilmu ini berfokus untuk memahami peran emosi dan bias kognitif berdampak pada performa perdagangan serta bagaimana mencegah dampak buruknya.

Peran Emosi dalam Pengambilan Keputusan Perdagangan

Emosi merupakan reaksi psiko-fisiologis rumit yang membantu manusia mengevaluasi dan berdaptasi pada lingkungannya. Emosi dirancang untuk mempengaruhi perilaku dan pengambilan keputusan demi alasan bertahan hidup.

Namun, meski emosi dapat meningkatkan fungsi kognitif tertentu, emosi juga dapat mengaburkan persepsi dan pengambilan keputusan ketika sudah menguasai sisi rasional. Pada perdagangan, emosi seperti ketakutan dan kerakusan (fear and greed) terkadang dapat membuat pedagang mengambil keputusan yang impulsif dan tak rasional:

Fear

Ketika dihadapkan dengan kemungkinan kerugian, pada pedagang yang dikendalikan oleh ketakutan (fear) mungkin akan menghindari resiko dapat berpotensi hilangnya kesempatan atau keluar dari pasar lebih cepat sebelum mencapai target keuntungan. Seperti saat pasar sedang turun, seorang pedagang mungkin akan segera menjual asetnya, tanpa memperhatikan potensi jangka panjangnya dan perlahan akan melihat aset tersebut perlahan pulih.

Greed

Kerakusan (greed) sebaliknya membuat pedagang mengabaikan adanya potensi kerugian yang akan datang. Dengan motif untuk meraup keuntungan yang besar, pedagang mengabaikan analisa matang, riset dan manajeman resiko, yang kemudian berakibat pada potensi kerugian. Sebagai contoh, seorang pedagang yang terpengaruh pada kerakusan akan menambah ukuran posisinya melebihi dari toleransi resiko yang dapat diterimanya.

Bias Kognitif Umum dalam Perdagangan Kripto

Selain pengaruh emosional, bias kognitif juga dapat melemahkan rasionalitas pedagang saat mengambil keputusan di pasar keuangan. Bias kognitif umum dalam perdagangan kripto meliputi:

Bias Konfirmasi

Bias konfirmasi merupakan kecenderungan individu untuk mencari informasi yang mengonfirmasi apa yang ia percayai. Pedagang mungkin meremehkan atau mengabaikan fakta yang bertentangan dengan pandangan pasar mereka dan lebih mementingkan berita atau analisis yang sejalan dengan mereka. Perilaku ini sangat berbahaya karena merusak kemampuan pedagang untuk menjaga keseimbangan perspektif.

Bias Penahan

Bias penahan terjadi ketika pedagang secara irasional mempercayai level harga tertentu atau tren pasar lampau dalam pengambilan keputusan. Contoh umumnya adalah ketika mereka menahan posisi rugi, dengan harapan bahwa harga akan kembali ke level dimana ia membelinya.

Availability Heuristic

Bias ini terjadi ketika pedagang menganggap penting informasi yang lebih baru atau yang tersedia bagi mereka. Ini dapat berupa rekasi berlebih dari headlne berita atau tren terbaru dan mengabaikan konteks yang lebih luas atau data historis.

Keengganan Kerugian

Keengganan akan kerugian merupakan kecenderungan pedagang untuk lebih menghindari kerugian daripada mendapatkan keuntungan. Mereka yang terpengaruh dengan bias ini akan merasa sangat rugi saat mengalami kerugian, sementara tidak merasa puas saat mendapatkan keuntungan. Ini akan membuat pedagang terlalu ragu untuk mengambil keputusan dan melewatkan potensi keuntungan.

Mempertahankan Rasionalitas dalam Pengambilan Keputusan

Untuk menghindari efek tak diinginkan dari emosi dan bias kognitif dalam pengambilan keputusan, pedagang dapat melakukan langkah-langkah berikut:

Regulasi Emosi: kemampuan untuk mengidentifikasi datangnya emosi dalam skenario perdagangan akan membantu pedagang untuk menghindari dampak buruknya. Melakukan mindfulness dan kemawasan diri pada keseharian dapat menjaga keseimbangan emosi dalam situasi apapun.

Kesadaran akan bias: Pedagang dapat mengatasi bias kognitif dengan memaparkan dirinya pada perspektif yang berlawanan.

Disiplin: dengan rencana perdagangan yang matang, target keuntungan dan batasan kerugian yang jelas, pedagang dapat berdagang, pedagang dapat terus berdagang secara konsisten tanpa emosi.

Analsis objektif: analisis teknikal dan riset mendalam, dapat menghadirkan pandangan fundamental yang faktual untu pengambilan keputusan.

Kesimpulan

Psikologi perdagangan dikenal luas oleh pada ahli sama pentingnya dengan pengalaman dan pengetahuan dalam perdagangan yang sukses. Menguasai pengendalian emosi, menjaga bias kognitif dan kedisiplinan merupakan hal penting demi mencapai keuntungan yang konsisten pada pasar modal.

Bagikan postingan ini

Artikel yang mungkin Anda suka

Lihat semua artikel