Apa itu Rug Pull?

Apa itu Rug Pull?
Lama membaca 7 Menit
Tanggal publikasi

Rug pull adalah jenis penipuan di dunia mata uang kripto. Pemegang token utama, biasanya penciptanya sendiri, menguras likuiditasnya, mengakibatkan jatuhnya harga secara permanen.

Apakah <i>Rug Pull</i> Kripto Ilegal?

Pengawasan hukum dan peraturan pemerintah mengenai mata uang kripto telah meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir karena sifat industri yang berkembang pesat. Namun, area tertentu masih bernuansa seperti Wild West dalam hal perlindungan investor.

Karena hal yang terbaru dan paling tidak dipahami seringkali merupakan hal yang kurang teregulasi, dan itu cenderung menjadi sesuatu yang paling populer, membuka potensi penipu untuk mendapat mangsa dengan cara menipu sejumlah besar investor yang terjebak dalam hype.

Keuangan terdesentralisasi (DeFi) dan Non Fungible Token (NFT) adalah dua contoh utama dari fenomena ini. Keduanya merupakan hal baru, relatif minim regulasi dan penuh dengan investor yang berharap menghasilkan uang dalam jumlah besar dari perdagangan.

DeFi sangat bergantung pada pertukaran terdesentralisasi (DEX), dan meskipun tidak ada unsur penipuan yang bersifat legal, hampir tidak mungkin untuk mengontrol siapa yang menggunakan DEX untuk mencetak token baru dan memasarkannya sesuai keinginan. Jika para pihak menjual semua kepemilikan mereka sekaligus untuk menghancurkan harga token — rug pull — konsekuensi hukum pun jika memang ada, hanya terjadi secara post factum.

Inilah sebabnya mengapa sangat penting bagi calon investor untuk melakukan pengamatan secara menyeluruh dan meneliti sendiri suatu proyek sebelum mengirim dana untuk membeli token atau produk.

Bagaimana <i>Rug Pull</i> Bekerja?

Rug pull bekerja seperti namanya (menarik permadani) — pasar diibaratkan permadani, kemudian permadani tersebut 'ditarik' dan semua yang berada di atasnya terjatuh, yang berarti likuiditasnya ambruk dan harga tokennya praktis turun ke nol.

Kejadian yang umum adalah ketika pembuat proyek menjual kepemilikan mereka secara massal. Karena fleksibilitas yang diberikan oleh DEX, ini dapat dilakukan secara seketika.

 Hasilnya adalah keseimbangan likuiditas beli dan jual token hancur — tidak ada pembeli setelah harga turun dari aksi jual besar-besaran oleh pihak kreator, dan hal ini diikuti oleh aksi jual oleh sebagian besar pemegang token dikarenakan kepanikan serta bentuk dari usaha melepaskan diri dari investasi yang sudah tidak berharga.

Sementara itu, kreator telah menukar token mereka dengan mata uang lain seperti Bitcoin (BTC) atau Ethereum (ETH) dan melarikan diri dengan semua nilai yang sebelumnya telah mereka dapat dari proyek mereka.

Rug Pulls dalam NFT

Seperti halnya DeFi, NFT adalah salah satu fenomena terbaru di dunia kripto yang kini semakin dikenal.

Meskipun sudah bisa dibilang telah melewati fase 'hype', NFT masih jadi peluang mudah bagi penipu untuk mendapatkan keuntungan dari antusiasme pembeli yang kurang memiliki pemahaman.

Rug pull dalam NFT terjadi saat kreator NFT bertindak dengan cara yang mirip dengan penipuan token — mereka menunggu investor untuk membeli produk, lalu melarikan diri dengan dana yang sudah dibayarkan. Proyek NFT yang sangat hype dapat menjual tokennya dengan sangat cepat, memungkinkan tokoh jahat keluar dari proyek hanya beberapa jam setelah peluncuran.

<i>Rug Pull</i> dalam DeFi

Rug pull DeFi sangat umum terjadi karena sifat terbuka dari lingkungannya, di mana proyek DeFi cenderung terus tumbuh. Baik itu kumpulan likuiditas DEX atau smart contract yang rusak, elemen DEFi menyajikan cara mudah bagi pelaku jahat untuk memanfaatkan investor token yang gegabah atau kurang informasi.

Di sini, pembuat proyek dapat membuat daftar token pada DEX, menavigasi persyaratan dan waktu penguncian sedemikian rupa dengan cara yang membuatnya tampak seperti seolah semua dapat dipercaya.

Namun, pada titik tertentu, mereka membanjiri pasar dengan token dan semua berakhir begitu saja — mata uangnya telah hilang, dan pasar hanya menyisakan pihak-pihak yang berjuang untuk menjual investasi mereka yang sempat mereka miliki sebelumnya.

Prosesnya dapat terjadi secara terbuka di bursa atau diam-diam melalui eksploitasi smart contract. Dalam skenario ini, rug pull dapat menyebabkan lebih banyak kepanikan karena investor berusaha memahami mengapa volatilitas yang diikuti oleh kerugian harga ekstrem terjadi.

Cara Mengenali <i>Rug Pull </i>dalam Kripto

Investor yang menjadi korban rug pull tidak bisa berbuat apapun untuk mengembalikan dana mereka. Kini penegakan hukum mulai mengatasi situasi ini dan bahkan telah berhasil menuntut pelaku rug pull, tetapi untuk bidang keamanan finansial, DeFi dan NFT dapat benar-benar menghancurkan investor.

Oleh karena itu, cara terbaik untuk menghindari rug pull kripto adalah dengan cara menghindari proyek penipuan sejak awal. Ada beberapa hal yang harus diwaspadai.

Tidak ada audit eksternal proyek Kripto

Jika sebuah proyek membuat berbagai klaim teknis tentang produknya tetapi tidak ada pihak ketiga yang menegaskannya, bisa jadi itu adalah sebuah tanda bahaya. Mengaudit sebuah proyek, membutuhkan biaya, dan bisa jadi proyek yang baru lahir belum sampai ke tahap di mana ia dapat memberikan jaminan bagi pengguna. Meskipun demikian, layanan audit non-komersial juga ada untuk mengatasi masalah proyek terkemuka yang tidak memiliki audit yang memadai.

Pengembang yang tidak dikenal atau tersamarkan

Apakah pembuat proyek DeFi lebih dari sekadar foto dan deskripsi pekerjaan? Pernahkah mereka memberikan wawancara langsung atau muncul di kripto lain sebelumnya? Ini adalah pertanyaan penting untuk ditanyakan saat mempertimbangkan apakah akan memercayai kredensial dan ketahanan proyek tersebut. Jika sebuah proyek memiliki tim pengembang anonim berdasarkan desain, apakah ada bukti pihak ketiga (seperti audit) yang menegaskan bahwa tindakan mereka dapat dipercaya?

Memperhatikan likuiditas

Seperti token kripto lainnya, jika koin disebut-sebut sebagai proyek besar kedepan tetapi tidak ada yang benar-benar menggunakannya, maka kita dapat mengatakan bahwa kita tengah mengambil taruhan besar dengan resiko besar di dalamnya. Sulit untuk keluar pasar yang tidak likuid, terutama pada harga yang diinginkan — ini menjadikannya target yang sempurna untuk rug pull dapat terjadi.

Memompa dan membuang secara tak terduga

Sebelum melakukan rug pull, pelaku bahkan melakukan pengujian untuk melihat bahwa strategi keluar yang direncanakan adalah strategi yang masuk akal. Pergerakan token besar yang digabungkan dengan likuiditas tipis untuk menghasilkan perilaku pasar yang tidak menentu — memompa dan membuang harga — bisa jadi peringatan akan hal-hal buruk yang mungkin akan datang.

Membatasi order jual

Strategi umum yang digunakan untuk membuat pasar lebih condong menguntungkan kreator adalah dengan mencegah likuiditas keluar dari pasar. Investor mungkin hanya dapat menjual sejumlah token dalam jangka waktu tertentu, sementara proyek penipuan masih memungkinkan kreator membuat rute keluar melalui 'pintu belakang'. Dalam keadaan seperti ini, bahkan orang pertama setelah rug pull terjadi tidak dapat serta merta membuang kepemilikan token mereka.

Kesimpulan

Penipuan rug pull kripto masih umum terjadi di seluruh industri, terutama pada area yang lebih baru dan lebih modis, yaitu DeFi dan NFT.

Meskipun pengawasan peraturan terus berkembang, tetapi rug pull masih relatif mudah untuk terjadi. Dengan demikian, investor dalam proyek kripto diharuskan untuk melakukan pengamatan menyeluruh mereka sendiri sebelum mengirim dana untuk membeli token atau produk lain untuk mengurangi kemungkinan menjadi mangsa penipu.

Pendekatan pragmatis memungkin untuk mengidentifikasi dan menghindari proyek kripto yang tidak dapat diandalkan. Baca artikel TabTrader tentang penipuan kripto klasik di samping untuk meningkatkan pengetahuan Anda.

.

Ingin memulai berdagang kripto?

Cobalah TabTrader untuk ponsel atau web!

google-playapp-storeweb-app