Cara Mengatasi FOMO dalam Berdagang

Cara Mengatasi FOMO dalam Berdagang
Kirill Suslov
Kirill Suslov
Lama membaca 6 Menit
Tanggal publikasi

Apa Itu FOMO dalam Perdagangan?

FOMO merupakan kependekan dari 'fear of missing out' atau takut ketinggalan, hal ini umum terjadi oleh para pedagang kripto dan aset keuangan lainnya.

FOMO berarti melakukan perdagangan dengan emosi, mengutamakan naluri tak berdasar dalam menentukan keputusan investasi yang justru kerap menimbulkan kerugian.

FOMO umum terjadi pada pasar kripto berkat tingginya volatilitas dan sensitifnya terhadap respon dari luar maupun dalam.

Investor Bitcoin dan koin alternatif yang berpengalaman menghindari kerugian karena volatilitas liar dengan tidak segera bertindak dengan emosi ditengah gerakan pasar yang tak menentu.

Memahami FOMO dalam Perdagangan Kripto

 Meski umum terjadi pada pasar kripto, FOMO sebenarnya sudah muncul sejak dua puluh tahun lalu pada pasar keuangan tradisional. Temukan 5 ketakutan yang dihadapi oleh para pedagang di sini.

Fenomena ini telah terjadi selama berabad abad, termasuk peristiwa tulip mania pada abad ke 17 - ini juga merupakan istilah umum didunia kripto.

Psikologi pasar merupakan komponen kunci dalam memahami FOMO dan mengapa itu bisa terjadi.

Bahkan pada kondisi yang tidak volatil, sebuah aset dapat memberikan reaksi spontan dari para pedagang hanya karena adanya tren naik atau turun yang terjadi secara mendadak atau menyentuh titik harga psikologis tertentu.

Di pasar, FOMO juga berhubungan dengan konsep uang 'pintar' dan 'bodoh', dimana pihak yang 'pintar' memanfaatkan keuntungan pihak 'bodoh' atau dari keadaan pasar yang tidak menguntungkan.

FOMO dapat diklasifikasikan ketika peserta pasar merasa mereka berada dalam posisi yang tidak menguntungkan dan memilih untuk bertindak sekedar berdasarkan naluri. Dampak dari para pedagang yang melakukan tindakan secara massal adalah memungkinkannya pemegang uang 'pintar' untuk meraup keuntungan di pasar sementara para pedagang yang takut kehilangan uang harus menanggung kerugian. Ini dapat terjadi seperti pada fenomena jebakan bullish atau bearish.

Chart illustrating FOMO's impact on traders, showing emotional responses and potential trading mistakes, from TabTrader Academy.

Faktor Penyebab FOMO

FOMO dianggap sebagai hasil dari dampak mentalitas peserta pasar yang terjadi secara kolektif. Maka dari itu, kekuatan yang bekerja pada satu individu, meski dengan kehendak bebasnya sendiri, pada akhirnya akan ditiru oleh banyak orang meski jika hal ini harus berakhir dengan kerugian.

Media sosial dan FOMO

Mental kolektifisme tentu hadir pada media sosial, dan pedagang kripto, pedagang kripto pemula cenderung kerap mengambil keputusan perdagangan dari sumber tak resmi yang kerap ditemui di media sosial. Struktur media sosial dapat memberi kesan seolah semua peserta pasar sedang mengikutinya, ini membuat banyak orang yang percaya begitu saja mengikutinya.

Pengaruh komunitas

Seorang pedagang juga mungkin terbujuk untuk bertindak impulsif hanya dengan melihat publikasi yang sejalan dengan pikirannya. Jika terlihat seolah banyak peserta pasar percaya bahwa suatu aset akan bergerak ke arah tertentu, seorang pedagang mungkin mendapatkan kepercayaan diri dan rasa aman untuk bertindak. Namun, ini sering kali hanyalah ilusi, pada akhirnya kolektifisme tidak menjamin apapun dari sebuah perdagangan.

Kecemasan dan penyesalan

Seperti namanya, FOMO, ia berpusat pada gagasan bahwa reaksi terburuk adalah dengan tidak mengambil tindakan apapun. Para pedagang kerap dipaksa untuk bertindak segera - terutama ketika suatu token kripto bergerak secara mengejutkan tanpa pernah terduga sebelumnya. Menurut mereka memanfaatkan kesempatan ini untuk mendapat keuntungan hanya akan datang sekali dan tidak pernah terjadi lagi.

Mengidentifikasi FOMO dalam Perdagangan Kripto

Karakter FOMO hampir sama disetiap siklus pasar dan FOMO dapat muncul dimanapun, terlepas dari aset dan jenis pasar apapun. 

Fenomena yang sangat manusiawi, berbagai fasenya terkait erat dengan psikologis siklus pasar. Disini, pedagang yang tidak berpengalaman secara terus menerus 'ketinggalan' pergerakan harga dan menjadi cukup percaya diri untuk bertindak saat tren sepertinya terlihat akan berbalik.

Gambar dibawah menunjukkan bagaimana FOMO bekerja saat harga naik, memuncak, lalu turun dan terulang kembali.

TabTrader Academy chart showing the FOMO cycle in trading—how price rises, plateaus, reverses, and bottoms, highlighting potential effects if traders don’t overcome FOMO.

TabTrader web

Peristiwa pasar kunci menciptakan puncak dan lembah jangka panjang selalu terjadi, masing- masing menciptakan sentimen euforia dan keputusasaan. Pedagang FOMO kehilangan kepercayaan dirinya karena tidak menjual di harga tingginya, dan melewatkan momen beli karena sudah terlanjur merugi pada perdagangan sebelumnya.

Pedagang seperti itu bahkan tidak peduli pada sinyal teknis dalam aktivitas jual beli pada titik harga tertentu karena percaya akan naluri mereka sendiri. Sebagai contoh, dimana data volume yang menunjukkan menurunnya tekanan pihak disaat tren harga justru sedang turun atau adanya kehadiran candlestick dengan sumbu panjang.

TabTrader Academy graphic depicting the FOMO life cycle, outlining stages of emotions and decisions in trading: from FOMO time with highest risk when traders feel great to best opportunity to buy and depression.

Bahaya FOMO

FOMO memengaruhi banyak pedagang dalam keseharian mereka, terutama dalam dunia kripto yang volatil. FOMO begitu umum hingga memberi konsekuensi jangka panjang bagi pedagang portofolio.

Dengan secara terus-menerus keluar-masuk dengan terlambat, pedagang yang FOMO tidak hanya kehilangan uang, mereka beresiko menjadi korban permainan likuiditas pedagang yang lebih berpengalaman.

Praktik ini telah lama dilarang, seperti pemalsuan buku order di pasar tradisional, namun di dunia kripto hal ini masih menjadi fenomena umum.

Disini, pedagang dengan volume besar dengan sengaja memainkan likuiditas, seolah menggerakkan harga penawaran dan permintaan. Mereka yang semata menganggap likuiditas sebagai bukti signifikansi suatu titik harga tertentu tentu akan menderita kerugian.

Bahkan jika tanpa aktifitas manipulatif, perdagangan salah perhitungan yang berulang dapat merugikan portofolio pedagang, dan kerugian berlipat jika berdagang menggunakan daya ungkit. Beberapa strategi perdagangan seperti Strategi Martingale, juga masih menyisakan resiko jika mereka berdagang minim kepercayaan diri.

Melawan FOMO pada Kripto

FOMO masih dapat dihindari, dan dengan kita dapat menghindarinya dengan kedisiplinan diri. Dapat dikatakan, ketika dijalankan dengan benar, beberapa teknik dapat membantu meminimalisasi keinginan untuk bertindak impulsif.

Dibawah ini merupakan beberapa kiat yang harus diingat oleh pedagang jika ingin menghindari FOMO dalam kripto.

Lupakan kesalahan yang sudah pernah terjadi

Keputusan buruk sebelumnya tidak seharusnya memengaruhi perdagangan selanjutnya. Melihat pasar dengan jernih dan menerima kesalahan dimasa lalu adalah sesuatu yang harus diterima untuk menumbuhkan naluri pedagang.

Membeli ketika orang lain takut, dan menjual ketika banyak orang serakah

Ini merupakan mantra populer yang berkali-kali diucapkan oleh pedagang dengan uang 'pintar' - melakukan apa yang berlawanan dengan banyak orang. Ini dapat membantu kita jatuh menjadi korban manipulasi likuiditas atau jebakan bullish.

Jika memang tidak tahu harus melakukan apapun, bersabarlah

Tidak perlu terburu-buru jika memang pasar tidak memperlihatkan sinyal untuk berdagang. Lihatlah lebih jauh, gunakan indikator tren jangka panjang dan tunggu hingga sinyal benar-benar terlihat.

Strategi merupakan hal yang penting

Dalam pasar apapun, strategi perdagangan merupakan setengah dari kesuksesan - dan harus sepenuhnya diikuti. Jika sebuah strategi telah terbukti dicoba berkali-kali, itu telah menjadi parameter utama untuk menavigasi kondisi pasar yang beragam; kecuali jika kita meninggalkan strategi, maka kita akan berpotensi menghadapi kerugian di masa yang akan datang.

Memanfaatkan FOMO dalam Perdagangan Secara Efektif

Pemegang uang 'pintar' terus menerus mencari cara untuk memanfaatkan pedagang pemula. Bagi mereka yang menhindari FOMO, gerakan mereka dapat diantisipasi dan ditiru - siapapun dapat mengambil keuntungan darinya.

Menggunakan indikator teknis klasik merupakan salah satu dari sekian cara pemegang uang 'pintar'. Data menyajikan psikologis orang banyak secara langsung seperti delta volume yang dapat mengukur tekanan jual dan beli di titik tertentu terlepas berapa likuiditas yang ada pada level itu.

Indikator populer seperti indeks kekuatan relatif (RSI) memberi pengamatnya pandangan tentang kekuatan tren, RSI memberi kita ukuran apakah mungkin harga menembus suatu level tertentu.

Analis kripto telah menyajikan beberapa pengukuran yang dapat digunakan untuk melacak aktivitas bandar besar, pedagang dengan volume besar, atau si pemilik uang 'pintar'. Perilaku mereka dapat membentuk lintasan pasar yang dapat dipercaya serta kerap berbanding terbalik dengan kebanyakan sentimen pasar.

TabTrader Academy cheatsheet for identifying FOMO trading behaviors, helping traders recognize and overcome impulsive decisions driven by fear of missing out.

Kesimpulan

FOMO atau rasa takut ketinggalan merupakan bagian dari kripto yang tidak dapat dipisahkan dan telah hadir sejak token dan bursa pertama beredar dimasyarakat.

Sama halnya dengan kondisi manusia dan pasar itu sendiri, FOMO merupakan hal yang umum terjadi di arena perdagangan kripto yang terkenal akan volatilitasnya dan investor manapun dapat pula menjadi FOMO.

Terjebak pada tekanan emosional memberi resiko pada buruknya keputusan perdagangan dan menghasilkan kerugian finansial. Dampak ini diperburuk jika seorang pedagang menggunakan daya ungkit atau menggunakan strategi perdagangan yang buruk tanpa menyisakan ruang untuk kekeliruan.

Memang tidak ada cara yang menjamin untuk seseorang menghindari FOMO, pedagang dapat melakukan tindakan pencegahan dan berusaha untuk tetap disiplin disaat pasar bergerak liar. Dengan cara ini, pedagang dapat menghindari perilaku impulsif dan menjadi korban dari pemilik uang 'pintar'.

Mengatasi FOMO bersama TabTrader

Pengguna TabTrader dapat mengakses bursa-bursa besar dunia dan memperdagangkan ribuan aset kripto kapan pun dimana pun - dalam satu genggaman.

Pintu perdagangan kami memungkinkan pengguna untuk dapat selalu meantau portofolio bursa kriptonya dan tidak melewatkan kesempatan perdagangan pada saat penting.

TabTrader mempersembahkan aplikasi serba guna bagi perdagangan, pengetahuan dan peningkatan kemampuan Anda tersedia untuk iOS, Android dan Web.

Akademi TabTrader merupakan ensiklopedia yang mudah diakses yang akan menjawab semua pertanyaan Anda tentang kripto, termasuk pengetahuan Anda tentang seluk-beluk pasar.

Aplikasi kami terus mengalami pembaruan fitur baru serta kami kembangkan. Jangan lewatkan pula Blog TabTrader untuk selalu terinformasi tentang berita terbaru serta pengumuman kami.

Pertanyaan Umum

Apa arti FOMO?

FOMO merupakan singkatan dari "fear of missing out" atau takut ketinggalan, ini mengacu keadaan pikiran seorang pedagagang aset keuangan atau kripto yang merasa bersalah ketika tidak melakukan perdagangan.

Apakah FOMO merupakan sesuatu yang bagus, atau baik?

FOMO dapat terasa begitu menyakitkan bagi perasaan - dan portofolio - namun partisipan pasar dapat memanfaatkan fenomena ini dengan meningkatkan pemahaman pasar mereka dan kedisiplinan

Bagaimana cara menghindari FOMO dalam kripto?

Pedagang dapat menggunakan indikator pasar dan mempelajari cara pemegang uang 'pintar' memanfaatkan volatilitas pasar untuk mendapatkan keuntungan. Investor berpengalaman dengan modal besar secara terus menerus menyasar pihak yang mudah terjebak FOMO untuk dapat membeli diharga terendah dan menjual di harga tertinggi.

Ingin memulai berdagang kripto?

Cobalah TabTrader untuk ponsel atau web!

google-playapp-storeweb-app