Penjelasan Exponential Moving Average (EMA)

Penjelasan Exponential Moving Average (EMA)
TabTrader Team
TabTrader Team
Lama membaca 8 Menit
Tanggal publikasi

Exponential moving average dirancang untuk meningkatkan konsep simple moving average (SMA) dengan memberikan penilaian yang lebih akurat tentang pada harga terbaru. Baca artikel ini untuk mengetahui cara kerja EMA dan cara menggunakannya untuk mengidentifikasi tren.

Apa Itu EMA?

Exponential moving average (EMA) merupakan salah satu indikator teknikal dan sejenis penghitung rata-rata pergerakan yang memperhatikan bobot nilai. Mirip dengan moving average lainnya, EMA memplot harga rata-rata aset keuangan selama periode waktu tertentu. Namun, berbeda dengan simple moving average (SMA), yang menganggap sama semua poin harga, exponential moving average lebih menitikberatkan poin data terbaru.

Baik EMA dan SMA merupakan indikator tren. Namun, karena EMA lebih responsif terhadap perubahan harga, ia dapat menangkap tren lebih awal dibandingkan dengan SMA.

Pada artikel ini, kami telah membahas 11 indikator teknis teratas dalam perdagangan mata uang kripto, termasuk exponential moving average (EMA) dan simple moving average (SMA). Apabila Anda ingin mengetahui indikator teknis mana yang paling populer di kalangan pengguna TabTrader, baca artikel blog kami.

Bagaimana EMA Terkalkulasi?

Berikut cara mengkalkulasi exponential moving average (EMA)

EMA = (harga - EMA_sebelumnya) * K + EMA_sebelumnya, 

dimana:

  • K = 2/(n+1) adalah konstanta pemulusan eksponensial.
    n adalah jumlah periode waktu yang dipilih;
  • Harga merupakan harga aset saat ini;
  • EMA_sebelumnya adalah nilai EMA untuk periode waktu sebelumnya.

Perhitungan pertama menggunakan simple moving average (SMA) sebagai pengganti EMA periode waktu sebelumnya (EMA_sebelumnya).

Bagaimana Cara Menggunakan EMA dalam Perdagangan?

Berikut cara paling umum dalam menggunakan EMA.

Tren perdagangan

EMA sering digunakan untuk mengidentifikasi tren dan menentukan titik masuk serta keluar pada perdagangan. Persilangan harga dari atas ke bawah exponential moving average menandakan kemungkinan awal tren penururnan, sementara harga yang melintasi exponential moving average ke arah atas menandakan awal potensial dari tren naik.

Namun, penting untuk dicatat bahwa hanya mengandalkan sinyal beli dan jual EMA bukanlah strategi perdagangan yang baik. Seperti halnya indikator teknikal lainnya, EMA akan lebih efektif bila digunakan bersamaan dengan indikator teknikal dan/atau pola candlestick lainnya. Baca panduan kami tentang pola grafik candlestick yang paling umum di sini.

exponential_moving_average_ema_pic1.jpg

Source: TabTrader App

Pada grafik di atas, harga melintas ke bawah exponential moving average 50 hari (kuning) yang menandakan awal tren turun.

Level support dan resistance dinamis

EMA dan jenis moving average lainnya dapat berfungsi sebagai level support dan resistance dinamis. Level support terjadi apabila dalam tren turun pergerakan harga dihentikan oleh konsentrasi permintaan, sedangkan level resistance terjadi dalam tren naik ketika pertumbuhan harga berhenti karena konsentrasi minat jual. Dalam tren naik, exponential moving average jangka panjang (mis., moving average 50 hari, 100 hari, atau 200 hari) dapat bertindak sebagai garis support, dan dalam tren menurun, ini dapat berfungsi sebagai resistance.

exponential_moving_average_ema_pic2.jpg

Source: TabTrader App

Dalam contoh ini, exponential moving average 50 hari (kuning) berfungsi sebagai support dinamis aksi harga.

Persilangan EMA

Pedagang juga sering menggunakan persilangan EMA untuk membuat sinyal perdagangan. Exponential moving average jangka pendek yang melintasi exponential moving average jangka panjang ke arah atas dianggap sebagai sinyal bullish, sedangkan kebalikannya dapat dianggap sebagai tanda bearish. Persilangan ini juga kadang-kadang disebut "golden cross" dan "death cross". Lihat artikel ini untuk mempelajari semua tentang pola grafik golden cross dan death cross.

exponential_moving_average_ema_pic3.jpg

Source: TabTrader App

Pada grafik di atas, exponential moving average 50 hari (kuning) melintas ke atas exponential moving average 200 hari (merah) memberi sinyal awal tren naik.

Bagaimana Pengaturan Terbaik EMA (Exponential Moving Average)?

EMA yang paling umum digunakan dalam aset kripto dan perdagangan valas adalah EMA periode 5, 10, 12, 20, 26, 50, 100, dan 200. Pedagang biasanya memilih pengaturan EMA berdasarkan gaya berdagang mereka. Pedagang jangka pendek lebih menyukai EMA 12 atau 26 hari, sedangkan EMA 50 hari dan 200 hari umumnya digunakan oleh investor jangka panjang.

Bagaimana Indikator EMA Bekerja?

Exponential moving average termasuk dalam kategori indikator tren. Seperti simple moving average (SMA), EMA digunakan untuk mengidentifikasi arah dan kekuatan tren pasar.

Exponential Moving Average (EMA) vs. Simple Moving Average (SMA)

Baik EMA dan SMA memiliki kelebihan dan kekurangan. Karena exponential moving average (EMA) memberi bobot lebih pada data harga terbaru, EMA lebih cepat bereaksi terhadap pergerakan pasar yang tiba-tiba daripada simple moving average (SMA). Namun, pedagang yang menggunakan SMA dalam tren mungkin mengalami lebih sedikit tipuan (pergerakan harga tiba-tiba dalam tren) daripada yang menggunakan EMA.

exponential_moving_average_ema_pic4.jpg

Source: TabTrader App

Grafik di atas menunjukkan EMA 50 hari (kuning) dan SMA 50 hari (hijau). Perhatikan bagaimana EMA bereaksi lebih cepat terhadap perubahan harga.

Batasan Exponential Moving Average (EMA)

Kelemahan dari sensitivitas EMA yang lebih besar terhadap perubahan harga adalah bahwa ia lebih rentan terhadap sinyal palsu dan pasar yang tidak dalam tren. Dan juga, seperti simple moving average, ini adalah indikator lagging, oleh karena itu, EMA hanya dapat mengonfirmasi tren jangka panjang tetapi tidak memprediksinya.

Pertanyaan Umum

Apa perbedaan antara simple dan exponential moving average?

Baik SMA maupun EMA mengukur arah tren dari waktu ke waktu. Namun, jika simple moving average menghitung rata-rata aritmatika data dalam periode tersebut, exponential moving average memberikan bobot yang lebih tinggi pada data terbaru.

Indikator apa yang cocok dengan EMA?

Investor dapat menggabungkan EMA dengan indikator perdagangan lainnya, seperti MACD, RSI, dan ADX.

Exponential moving average mana yang bagus?

Pilihan pengaturan exponential moving average bergantung pada strategi pedagang. Pedagang jangka pendek biasanya lebih memilih EMA 12 atau 26 hari, sementara investor jangka panjang menggunakan EMA 50 hari dan 200 hari yang selalu populer.

Bagaimana mendeteksi tren dengan EMA?

Persilangan harga ke bawah exponential moving average menandakan kemungkinan dari awal tren turun, sementara harga yang melintas ke atas exponential moving average menandakan awal potensi tren naik.

Ingin memulai berdagang kripto?

Cobalah TabTrader untuk ponsel atau web!

google-playapp-storeweb-app